Selasa, 03 Juli 2012

UANG, RUANG, PELUANG


Bingung saat akan memulai menjalankan ide dan rencana, modal tidak ada, tempat atau lokasi belum pasti dan kapan bisa dilaksanakan. Hampir setiap orang mengalaminya, apalagi bagi yang menggunakan konsep manajemen murni, karena dalam manajemen semua harus diperhitungkan, diperkirakan dan ditarget. Dalam manajemen, segala sesuatu harus dimulai dengan modal yang cukup, organisasi yang utuh dan positioning yang jelas.

Satu pekan yang lalu tepatnya 27 Juni 2012, rekan-rekan di Yayasan Cahaya Permata Ummat (YCPU) Padang Panjang ingin menjalankan agenda tahun ke-2 yaitu Khitanan Massal untuk yatim dan dhuafa. Dengan pengalaman pada tahun sebelumnya rekan-rekan aktifis ini mencoba untuk memperbaiki hal-hal yang masih dianggap kurang berjalan lancar pada tahun lalu. Sebagai orang yang baru bergabung di YCPU, saya mencoba untuk menyesuaikan diri dengan pola yang sudah ada.


Panitia telah dibentuk, proposal mulai disusun. Berdasarkan prediksi, semua bisa berjalan dengan baik, asumsi dana yang akan masuk sudah ada, tempat sudah tersedia, waktu juga dianggap tepat karena dilaksanakan pada tanggal yang sama dengan tahun sebelumnya dan juga sudah dikoordinasikan dengan tim medis. 

Dalam perjalanannya, mulai muncul kekhawatiran dan kecemasan di kepanitiaan. Hal pertama yang terjadi adalah hal klasik yaitu pendanaan. Pimpinan yayasan tidak tinggal diam, mereka ambil gerak cepat untuk mengurus dana tersebut ke instansi terkait di pemerintahan. Hingga H-2 acara, dana tersebut belum ditangan panitia. Bersamaan dengan itu, tempat pelaksanaan acara juga ada masalah yang harus diselesaikan, selain urusan sewa-menyewa dengan pemilik gedung yang agak sedikit alot, juga kondisi gedung yang masih jauh dari layak untuk dapat dipakai orang banyak. Tidak berhenti sampai di situ, pada waktu yang hanya selisih satu hari saja, ada juga acara besar tahunan di kota Padang Panjang yang menyita perhatian khalayak, sehingga dikhawatirkan acara pembukaan khitanan tidak bisa dihadiri oleh undangan secara maksimal. Malam itu persiapan tinggal 1 malam lagi, kurang lebih 40 jam jelang acara. Panitia dan pengurus melakukan langkah cepat tanggap, dana talangan dicari untuk dikucurkan agar gedung yang akan dipakai acara dapat direnovasi. Pengurus dan panitia berbagi tugas menjalankan fungsi masing-masing, ada yang mengurus listrik dan belanjaan kebutuhan acara, ada yang membantu tukang merenovasi gedung, ada yang mengurus penyediaan perlengkapan khitan seperti dipan dan kasur,  hingga dekorasi dan pemasangan tenda acara.

Alhamdulillah, tepatnya 1 jam jelang acara pembukaan, kondisi gedung dapat dikategorikan layak pakai, registrasi berjalan lancar dan acara dapat dimulai. Di luar dugaan kami, peserta dan undangan hadir memenuhi lokasi acara hingga tidak tertampung dan meluber sampai ke trotoar.

Jam empat sore, seluruh pasien sudah selesai dikhitan, panitia beserta tim medis mulai berkemas dan bersih-bersih. Terlihat wajah-wajah letih namun bahagia. Dalam kelelahan fisik, rekan-rekan pengurus dan panitia masih sanggup menyelipkan canda tawa yang menyemangati suasana. 

Saya renungkan peristiwa yang baru saja kami alami, ada tiga hal yang saling terkait yaitu uang, ruang, peluang. Ketiga hal ini saling mengikat satu sama lainnya, membuat kita berpikir seolah-olah tanpa uang tidak ada ruang, tanpa peluang uang sulit dicari. Seakan-akan ketiga hal tersebut saja yang berputar-putar menghantui. Padahal ada unsur lain yang harus menjadi pegangan keyakinan yaitu pertolongan Allah. Selama kita bekerja dan berusaha dalam rangka niat baik menjalankan amanah dari-Nya, pasti rahman, rahim dan ridho-Nya selalu menyertai.

Andai kita punya masalah…..
Jangan katakan: "Wahai Allah, aku punya masalah yang besar".
Tapi katakanlah: "Wahai masalah, aku punya Allah Yang Maha Besar".

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar