Senin, 06 Juni 2011

SUKSES VS BAHAGIA

Sukses tidak selalu sama dengan bahagia.
Mengapa? Karena kebahagiaan menyangkut perasaan, bukan hasil.
Bahagia adalah apa yang kita rasakan dalam hati.
Ukuran bahagia bukan berhasil atau gagal – seperti yang biasa digunakan dalam mengukur kesuksesan.

Ukuran kebahagiaan adalah perasaan senang atau tidak.
Jika hati kita merasa senang, berarti kita bahagia.
Sebaliknya, jika hati kita selalu diliputi kegundahan, kecemasan, berarti kita tidak bahagia.
Dengan kata lain, jika sukses sering kali terkait dengan materi, maka bahagia lebih bersifat abstrak.
Untuk lebih jelasnya, saya akan mengajak anda bercerita;
“di suatu sore di sebuah kota turun hujan, jalanan terlihat agak lengang,
nampaklah di sana sepasang suami-istri berjalan sepayung bergandengan tangan,
sambil berjalan mereka melihat orang bersepeda motor melintas,
si-istri berkata; “Ayah, sepertinya enak ya kalau punya motor, kita tak perlu berjalan kaki terus dan bisa lebih cepat tiba di rumah”,
berbeda halnya dengan si pengendara motor yang melihat sebuah mobil bak terbuka yang agak tua melintas seraya dia bergumam dalam hati; “enaknya punya mobil, meski mobil bak tua, yang penting kalau hujan tidak basah diguyur hujan seperti saya yang naik motor ini”,
di dalam mobil bak terdapat juga sepasang suami-istri, ketika berhenti di lampu merah si suami melihat ke samping, ada sebuah mobil sedan mewah dan berkata pada istrinya; “Bu, liat orang di mobil sedan itu, enak sekali ya naik mobil yang baru, ber-AC sehingga kacanya tidak beruap seperti kaca mobil kita kalau kena hujan, kursinya empuk, ada musiknya lagi”,
namun di dalam mobil sedan mewah, ternyata sang pengusaha sukses yang sedang mengendarai mobilnya sedang memperhatikan kepada sepasang suami-istri yang berjalan kaki sepayung berdua tadi,
lirih hatinya berbisik, “alangkah bahagianya bisa berduaan dengan orang yang disayangi, apalagi saat hujan seperti ini dapat bergandengan mesra, meski saya mengendarai mobil mewah, tapi jarang sekali dapat ketemu istri dan bisa bermesraan berdua, karena kalau sudah pulang kerja dan sampai di rumah, kami sudah lelah akibat aktifitas kerja seharian penuh”.
Itulah penggalan cerita yang dapat membawa kita pada pemaknaan antara sukses dan bahagia.

1 komentar: